Pemerintah Kota Gorontalo melalui Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol), melaksanakan Operasi Justitia bersama tim gabungan Komando Distrik Militer (Kodim), Kepolisian Resort (Polres) Kota Gorontalo, dan Polisi Pamong Praja (POL PP) Kota Gorontalo, Rabu (3/4/2019).

Didampingi aparatur pemerintah kota, Walikota Gorontalo, Marten Taha melepas Tim Gabungan Operasi Justitia di halaman Rumah Dinas Walikota.

Momen pelepasan tim tersebut, dimanfaatkan Marten untuk menegaskan kepada tim gabungan agar penegakkan aturan tidak pilih kasih.

“Dalam menegakkan aturan tentu kita perlu tegas namun humanis dalam menindaknya dan tidak ada pilih kasih dalam menegakkannya,” tegas Walikota, saat pemberian arahan.

Marten Taha juga menyampaikan, ia bertanggung jawab penuh atas pelaksanaan Operasi Justitia ini.

“Operasi Justitia adalah operasi penegakkan aturan, baik itu perda maupun berbagai penyakit masyarakat, dalam menegaskan tugas di lapangan tentu harus punya restu dan restu ini tentu anda punya landasan hukum dan saya bertangung jawab penuh pada operasi ini,” tutur Walikota Marten.

Lebih lanjut, Marten menambahkan, sejalan dengan jargonnya, Kota Gorontalo sebagai Kota Serambi Madinah, sasaran yang dikejar dalam Operasi Justitia ini adalah penyakit masyarakat.

“Kota Gorontalo sebagai kota Serambi madinah tentu perlu di bersihkan dari penyakit masyarakat seperti Miras, Sex dan pergaulan bebas, ini tugas suci jihad untuk menegakkan syariah agama maka sangat di pandang perlu untuk di tindak dan penuh dengan kesungguhan,” pungkas Marten.

Operasi Justitia rutin dilaksanakan tiap bulan, menyisir hotel-hotel, penginapan, juga kos-kosan. Operasi yang digelar pada Rabu malam tersebut sedikitnya berhasil mengamankan 15 pasang muda mudi, yang kemudian dibawa ke Kantor POL PP untuk diberi arahan dan pembinaan.

Berita Terkait